Selasa, 12 November 2013

pacaran atau ta'aruf

"Pacaran itu positif"  >>
 Positif mendekati zina, positif dilarang agama, pasitif bakal hamil. Hahaha

Tapi kalo dari cewe dan cowo ATAU salah satunya memberikan batasan sejauh mana hal-hal yang boleh dilakuin, semoga bisa jadi benteng untuk engga kebablasan. Dengan catatan jangan mendatangi tempat-tempat yang kiranya setan bakal menang dan pacaran positif (dalam tanda kutip) itu bakal terjadi. Gue pribadi masih melakukan pacaran, gue pun memberikan batasan hanya sebatas pegangan tangan, di motor pun gue duduk di ujung besi belakang lebih memilih jajan dan cari makan bukan dateng ke tempat-tempat sepi yang bakal memenangkan setan dan akhirnya pacaran positif (dalam tanda kutip) pun terjadi.

Apa bedanya orang yang masih melakukan hubungan 'pacaran' dengan orang yang berikrar untuk "tidak mau pacaran lagi' tapi dia masih melakukan hal-hal yang orang pacaran lakuin?
Contohnya: 
- intensitas komunikasi tetap full
- makan keluar berduaan
- nonton ke bioskop berduaan
- dll

Menurut gue sih munafik aja orang yang bilang "ga mau pacaran lagi soalnya islam tidak mengenal pacaran" tapi orang tersebut masih ngelakuin beberapa hal yang udah gue sebutin diatas. Dan orang tersebut ngotot menyalahkan orang-orang yang melakukan 'pacaran'.

Gue punya temen yang melakukan ta'aruf, dia bener-bener engga berhubungan langsung dan engga berkomunikasi secara langsung sama lawan jenisnya even itu nanya "kamu lagi apa?". Apapun yang mau dia ketahui tentang lawan jenisnya tanpa melakukan komunikasi secara langsung apalagi keluar berduaan, informasi yang didapat cuma lewat perantara kedua belah pihak.
Nah, kalo ada orang yang bilang "ga mau pacaran karna mau ta'aruf" atau "islam ga kenal pacaran" coba di review deh, apakah dia sudah melakukan apa yang bener-bener dinamakan ta'aruf atau dia sudah meninggalkan hal-hal yang dilakuin berduaan dengan lawan jenis yang pada akhirnya bisa menimbulkan fitnah? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger