Seperti janji
saya di postingan sebelumnya, saya mau posting apa yang sudah saya tulis setelah me re-read tulisan tersebut. Review dua buah Stand Up Specialnya Pandji Pragiwaksono untuk
mengikuti kuis #BalasDi18 yang berhadiah liburan ke Bali.
Engga berharap menang dan dapet liburan ke Bali dengan tulisan cemen macem ini sih,
hahaha..
Dan ternyata hari ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya Pandji
Pragiwaksono. Selamat Ulang tahun Bang Pandji semoga selalu menjadi Ayah,
Suami, Komika, Presenter, Musisi, Penulis (banyak yah) yang
menginspirasi!
Stand
Up Special pertama pada tanggal 28 Desember 2011 yaitu Bhineka Tunggal Tawa,
bisa juga disebut sebuah hadiah penutup tahun 2011. Acara tersebut berlokasi di
Gedung Perfilman Usmar Ismail Hall, Jakarta. Tiket yang dijual terbagi dua
kelas, yaitu kelas harga Rp 75.000 dan kelas harga Rp 100.000. Show dimulai pukul 20.00 WIB dan open gate pukul 19.45 WIB, berhubung free seating sampai ada yang datang
pukul 16.00 WIB. Pukul 18.00 WIB sambil menunggu open gate semua Komika bergabung dengan audiens di lobby untuk sekedar
ngobrol atau foto-foto, Bang Pandji yang mau perform pun masih nyempetin bergabung di lobby. Itu salah satu yang saya suka dari Bang Pandji, tidak
mengesksklusifkan diri dan tidak membuat jarak yang jauh antara Artis dan
penikmat karyanya.
Lima
Komika opener membuka tawa audiens yang hadir pada malam itu di Usmar
Ismail Hall, Komika-komika tersebut adalah Sammy (@notaslimboy), Rindra
(@ponakannyaom), Asep Suaji (@asepsuaji), Luqman Baehaqi (@luqmanbhq), dan yang
terakhir Ernest Prakasa (@ernestprakasa). Masing-masing opener kurang lebih membawakan materi selama 10 menit. Saat itu
saya belum tau nama-nama Komika yang menjadi opener karena saya masih baru menjadi penikmat Stand Up Comedy, Komika
opener yang saya tau cuma Asep dan
Ernest. Setelah kelima opener itu perform yang saya nanti pun tiba, Pandji
Pragiwaksono muncul diiringi tepuk tangan. Saya juga nyambutnya optimis banget,
seneng liat semangatnya Bang Pandji malam itu. Bit-bit yang dibawakan mulai
dari Opening Usmar Ismail, Film Horor, Hewan Indonesia, Jeremy Teti, Mall di
Indonesia, Ekonomi, Kebohongan Pemerintah, Bhineka Tunggal Ika, Nama Jalan,
Kampanye Tanam Pohon, Rumah Kecurian, Ganja Rokok dan Alkohol, ASI eksklusif,
Sushi, Media, Maksud di balik Ucapan, dan yang terakhir Menteri Pariwisata. Bit
favorit saya adalah Media dan Rumah Kecurian. Dua Bit yang bikin saya engga bisa
berenti ketawa sampai perut kram dan rahang pegal, walaupun Bit lain juga kuat
untuk menghadirkan tawa. Saya pernah baca dari hasil pencarian di google, Bang
Pandji mempensiunkan materi-materinya setelah lima kali dibawakan. Jadi sewaktu
kita nonton Stand Upnya akan jarang atau mungkin engga akan menemukan materi
yang sama. Bang Pandji adalah list pertama Komika Favorit saya walaupun terkadang
menurut saya agak kurang lucu, alasan utama saya yaitu setiap materi Stand Up yang
dibawakan selalu ada ilmu yang bisa di serap tetapi ringan untuk dipahami bukan
sekedar ketawa-ketawa saja. Misalnya Bit mengenai jenis-jenis ganja, ilmu presenting, dan Museum Phallological. Bangku
saya tepat di atas bangkunya Ryan Adriandhy dan Alanda Kariza (#eh, masalalu
:P). Selain Ryan banyak Komika-Komika yang datang seperti Raditya Dika dan
Reggy Hasibuan yang pada hari itu sedang berulang tahun. Yang cukup membuat
saya kaget malam itu ternyata Bang Pandji bisa Riffing dan lucu, sejak itu saya
selalu menunggu Riffingnya Bang Pandji (Jahat! haha). Radit juga engga kelewat
kena Riffing, haha.
Kesuksesan
Stand Up Special Bhineka Tunggal Tawa pertama yang berdurasi 1 jam 15 menit dilanjutkan
dengan kesuksesan Stand Up Special kedua yang langsung diadakan malam itu juga
dengan audiens yang lebih membludak. Stand
Up kedua dimulai sekitar pukul 23.00 WIB dan berdurasi 1 jam 30 menit, lebih
lama 15 menit dari Stand Up pertama tapi tanpa kelima opener. Stand Up Special Bhineka Tunggal Tawa oleh Pandji
Pragiwaksono ini merupakan sejarah baru di Indonesia dimana seorang Komika mengadakan
Stand Up Show selama satu jam.
Selepas
Bhineka Tunggal Tawa 28 Desember 2011, saya berharap 8 Desember 2012 bisa menonton
Merdeka Dalam Bercanda ternyata cuma harapan. Saya Iri dengan orang-orang yang
bisa nonton tour-nya apalagi bisa
nonton final di Jakarta. Pada bulan April 2013 Bang Pandji mengumumkan lewat
akun twitter pribadinya, bakal ngadain Stand Up Special Medeka Dalam Bercanda lagi
tapi diganti nama dengan “Habis Gelap Terbitlah Tawa”. Ini menjadi kabar baik
untuk saya yang pada bulan Desember 2012 lalu engga bisa nonton. Habis Gelap
Terbitlah Tawa merupakan sebuah Stand Up Special dengan SET yang sama dengan
Merdeka Dalam Bercanda. Tiket yang dijual terbagi tiga kelas, kelas VIP harga
tiket Rp 120.000, kelas 1 harga tiket Rp 100.000, dan kelas balkon harga Rp
80.000. Untuk ngedapetin tiket Habis Gelap Terbitlah Tawa udah engga segampang
ngedapetin tiket Bhineka Tunggal Tawa. Pastinya karena semakin banyak juga
penikmat Stand Up-nya Bang Pandji. Tengah malam bela-belain engga tidur, mantengin
Multiply, berburu tiket, saingan sama orang yang mau nonton Stand Up Specialnya
Bang Pandji.
Stand
Up Special kali ini tempatnya lebih besar dari Museum Nasional, yaitu di Nusa
Indah Theatre, Balai Kartini dengan kapasitas 1.000 orang lebih. Open gate pukul 19.00 WIB, saya pun
langsung mencari seat terbaik. Sambil
menunggu show dimulai, audiens dihibur oleh group band yang lagu-lagunya easy listening. Pukul 20.00 WIB Stand Up
Special dimulai, dua Komika yang menjadi opener
yaitu Bintang Timur (@bintangbete) dan Krisna Harefa (@krisnaharefa). Awalnya saya
sempat beranggapan Line up-nya ketuker, soalnya Bintang belum ngomong apa-apa saja
sudah bikin ketawa, materinya absurd
tapi lucu banget. Menurut saya Bit yang bikin ketawa sampai sakit perut dari
Krisna adalah cewek yang minta fotoin sama cowok. Setelah dua Komika opener tadi, barulah Bang Pandji yang
dari awal saya tunggu akhirnya muncul. Bit yang dibawain sama kaya Stand Up
Special Merdeka Dalam Bercanda: Boker, Demokrasi, Dipo, Foto-foto, Kena Deh,
Liburan, Pencitraan, Rokok, Saiful Jamil. Tapi Bit Followers Raditya Dika engga
ada, mungkin diganti sama Bit SBY baru punya twitter dan kayanya ada tambahan Bit
tentang perempuan (karena dalam rangka Hari Kartini). Bit Favorit saya adalah Dipo,
berhasil bikin saya engga berenti ketawa sampai ngeluarin air mata. Riffing Bang
Pandji malam itu ke mbak-mbak yang berhasil dapetin IPAD dari Balai Kartini
juga menghibur banget. Asli! Kasian si mbak tapi semoga mbaknya ikhlas di
Riffing soalnya udah dapet IPAD, hehehe.
Pukul
22.30 WIB, Kurang lebih 2,5 jam audiens
dihibur sama penampilan Bang Pandji, Bintang, Krisna dan ditutup dengan standing ovation. Engga berenti didalam
Nusa Indah Theatre, di depan pintu Nusa Indah Theatre sudah disediakan boothphoto oleh Multiply bagi siapa saja
yang mau foto sama Bang Pandji. Setelah antre, saya pun dapat bagian foto
dengan Bang Pandji. Saya sempat kaget dan bingung sewaktu Bang Pandji
mengulurkan tangan sampai-sampai saya berucap dalam hati “Kenapa ini?”, sambil
masih bingung saya pun ikut mengulurkan tangan, dan Bang Pandji bilang “makasih
ya”. Ternyata sebuah ucapan terimakasih dari Bang Pandji secara langsung kepada
kami sewaktu mau berfoto. Saya merasa sangat dihargai dengan Rp 120.000 dari
harga tiket yang saya beli.
Acara
yang dibuat sama Management Pandji Pragiwaksono engga pernah ngaret, yang suka
ngaret jadi menghargai waktu kalo emang mereka engga mau kelewatan performnya atau minimal cari seat yang paling bagus. Saya masih
menunggu DVD Merdeka Dalam Bercanda yang Kabarnya ada dibulan Juni 2013,
sekarang sudah pertengahan bulan Juni tapi belum ada (saya baru baca Timeline Bang Pandji, ternyata DVDnya dijual mulai Juli 2013. Ga tau saya yang salah baca saat itu, atau di undur).
Sampai
ketemu di Stand Up Special yang ke tiga, Messake Bangsaku di kota Bekasi
tanggal 29 Juni 2013. Kali ini Bekasi jadi kota pembuka tournya Bang Pandji, dan tanggal 29 Juni juga bertepatan dengan hari
saya Wisuda. Saya anggap ini sebagai salah satu hadiah wisuda saya, hehehe.